Rabu, 01 September 2010

Be a Leader (Part 2)

A Good Leader

Stogdill dalam bukunya personel factor associated with leadership yang dikutip oleh James A. Lee dalam bukunya management Theories and Prescriptions, menyatakan, bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
a. Kapasitas : kecerdasaan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility, keaslian, kemampuan menilai.
b. Prestasi/ achievement : gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga dan etletik dan lain – lain.
c. Tanggung jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
d. Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor.
e. Status : meliputi kedudukan sosial – ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar.

Sedang Earl Nightingale dan Whitt Schult dalam bukunya Creative thinking How to win Ideas (1965) menuliskan kemampuan pemimpin dan syarat yang harus dimiliki ialah :
a. Kemandirian, berhasrat memajukan diri sendiri (individu-alism)
b. Besar rasa ingin tahu, dan cepat tertarik pada manusia dan benda-
benda (curious)
c. Multi-terampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam
d. Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka berkawan
e. Perfeksionis, sealu ingin mendapatkan yang sempurna.
f. Mudah menyesuaikan diri, adaptasinya tinggi
g. Sabar namun ulet, serta tidak mandek, berhentti
h. Waspada , peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet realistis.
i. Komunikatif, serta panadai berbicara atau pidato
j. Berjiwa wiraswasta
k. Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat,
serta berani mengambil resiko.
l. Tajam firasatnya, tajam dan adil pertimbangannya
m. Berpengetahuan luas, dan haus akan ilmu pengetahuan
n. Memiliki motivasi tinggi, dan menyadari target atau tujuan hidupnya
yang ingin dicapai ; dibimbing oleh idealisme tinggi
o. Punya imajjinasi tinggi, daya kombinasi, dan daya inovasi


Yang jelas pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan anggota – anggota biasa lainnya. Sebab karena kelebihan – kelebihan tersebut bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya. Terutama sekali inteligensi, kepekaan terhadap lingkungan, dan ketekunan-keuletan (Ausdauer). Dan yang paling penting lainnya ialah memiliki : integritas kepribadian tinggi, sehingga dia menjadi dewasa matang, bertanggung jawab, dan susila.

A. Pengertian Pemimpin
Perkataan pemimpin / leader mempunyai macam – macam pengertian. Definisi mengenai pemimpin banyak sekali; yaitu sebanyak pribadi yang meminati masalah pemimpintersebut. Karena itu kepemimpinan merupakan dampak interaktif dari faktor individu / pribadi dengan faktor situasi. Beberapa definisi dapat disebutkan dibawah ini :
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama – sama melakukan aktivitas – aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi, pemimpin itu adalah seorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai predisposisi ( bakat yang dibawa sejak lahir ), dan merupakan kebutuhan dari satau situasin / zaman sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahannya, dan mampu menggerakkan bawahannya kearah tujuan tertentu.
Henry Pratt Fairchild menyatakan :
Pemimpin dalam pengertian yang luas ialah seorang yang memimpin denga jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha / upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ilah seorang yang membimbing / memimpin dengan bantuan kualitas – kualitas persuaifnya, dan akseptansi / penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
John Gage Alle menyatakan :
Ledaer a guide; a conductor; a commander ( pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk;komandan)
Definisi berikut ini lebih menekankan aspek politisnya yaitu sebagai berikut :
Pemimpin ialah kepala aktual dari organisasi partai dikota, dusun atau subdivisi – subdisi / bagian – bagian lainnya. Sekalipun dia secara nominal (pada namanya) saja dipilih secara langsung atau tidak langsusng oleh pemilih – pemilih pemberi suara partai, secara aktual dia itu sering dipilih oleh satu klik kecil atau oleh supervisor langsung dari partai. Perbedaan antara boss ( kepala, atasan ,majikan,sep) dengan pemimpin, sebagian besar tergantung pada metode pemilihan, dan tokoh pemimpinnya yang melaksanakan kekuasaan.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa penggangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarahkan pada pencapaian sasaran – sasaran tertentu.

B. Sifat – sifat Pemimpin
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat – sifat dan kualitas / mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinanya. Usaha – usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai the traitist theory of leadership ( teori sifat/keifatan dari kepemimpinan). Diantara para penganut teori ini dapat disebutkan Ordway Tead dan George R. Terry.
Ordway Tead dalam tulisannya mengemukakan 10 sifat yaitu sebagai berikut :

1. Energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energy)
Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa; yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis. Hal ini ditambah dengan kekuatan – kekuatan mental berupa semangat juang. Motivasi kerja, disiplin, kesabaran, Ausdauer (keuletan), katahanan bathin, dan kemauan yang luar biasa untuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.

2. Kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction)
Ia memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan; dia tahu percis kemana arah yang akan ditujunya; serta pasti memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri maupun bagi kelompok yang dipimpinnya. Tujuan tersebut harus disadari benar, menarik, dan sangat berguna bagi pemenuhan kebutuhan hidup bersama.

3. Antusiasme (enthusiasm ; semangat, kegairahan, kegembiaraan yang besar)
Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan sukses, dan menimbulkan semangat serta esprit de corps. Semua ini membangkitkan antusiasme, optimisme dan semangat besar pada pribadi pemimpin meupun para anggota kelompok.

4. Keramahan dan kecintaan (friendlines and affection)
Affection itu berarti kesayangan, kasih sayang,cinta,simpati yang tulus, disertai kesediaan berkorban bagi pribadi – pribadi yang disayangi. Sebab pemimpin ingin membuat mereka senang, bahagia dansejahtera. Maka kasih syang dan dedikasi pemimpin bisa menjadi tenaga penggerak yang positif untuk melakukan perbuatan – perbuatan yang menyenangkan bagi semua pihak.

5. Integritas (integrity, keutusan, kejujuran, ketulusan hati)
Pemimpin itu harus bersifat terbbuka; merasa utuh bersatu , sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya; bahkan merasa senasib dan sepenanngungan dalam satu perjuangan yang sama. Karena itu dia bersedia memberikan pelayanan dan pengorbanan kepada para pengikutnya.

6. Penguasaan teknis (technical master)
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya. Dia menguasai pesawat – pesawat mekanik tertentu, serta memiliki kemahiran – kemahiran sosial untuk memimpin dan memberikan tuntunan yang tepat serta bijaksana. Terutama teknik untuk mengkoordinasikan tenaga manusia, agar tercapai maksimalisasi efektivitas kerja dan produktivitasnya.

7. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)
Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya. Selanjutnya dia mampu meyakinkan para anggotanya akan kebenaran keputusannya. Ia berusaha agar para pengikutnya bersedia mendukung kebijakan yang telah diambilnya. Dia harus menampilkan ketetapan hati dan tangung jawab, agar ia selalu dipatuhi oleh bawahannya.

8. Kecerdasan (intelligence)
Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin itu merupakan kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal – hal yang krusial; dan cepat menemukan cara penyelesaian dalam waktu singkat. Maka orang yang cerdas akan mampu mengatasi kesulitan yang dihapi dalam waktu yang jauh lebih pendek dan dengan cara yang lebih efektif daripada orang yang kurang cerdas.

9. Keterampilan mengajar (teaching skill)
Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru pula, yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong (memotivir), dan mengerakkan anak buahnya untuk berbuat sesuatu. Disamping menuntun dan mendidik muridnya, dia diharapkan juga menjadi peelaksana eksekutif untuk mengadakan latihan – latihan, mengawasi pekerjaan rutin setiap hari, dan menilai gagal atau suksesnya satu proses atau treatment. Ringkasnya, dia juga mampu menjadi manajer yang baik.

10. Kepercayaan (faith)
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya selalu didukung oleh kepercayaan anak buahnya. Yaitu kepercayaan bahwa para anggota pasti dipimpin dengan baik, dipengaruhi secara positif, dan diarahkan pada sasaran – sasaran yang benar. Ada kepercayaan bahwa pemimpin bersama – sama dengan anggota – anggota kelompoknya secara bersama – sama rela berjuang untuk mencapai tujuan yang bernilai.

Selanjutnya George R. Terry dalam bukunya principles of management, 1964 menulis sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu :
1. Kekuatan
Kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu-waktu yang lama serta tidak teratus, dan ditengah – tengah situasi yang sering tidak menentu. Oleh karena itu Ausdauer atau daya tahan untuk mengatasi berbagai rintangan adalah syarat yang harus ada pada pemimpin.

2. Stabilitas emosi
Pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil. Artinya dia tidak mudah marah, tersinggung perasaannya, dan tidak meledak – ledak secara emosional. Ia menghormati martabat orang lain, toleran terhadap kelemahan oarang lain, dan bisa memaafkan kesalahan – kesalahan yang tidak terlalu prinsipil. Semua itu diarahkan untuk mencapai lingkungan sosial yang rukun, damai, harmonis dan menyenangkan.

3. Pengetahuan tentang relasi insani
Salah satu tugas pokok pemimpin ialah : memajukan dan mengembangkan semua bakat serta poptensi anak buah, yang bisa bersama - sama maju dan mengcap kesejahteraan. Karena itu pemimpin diharapkan memiliki pengetahuan tentang sifat, watak dan perilaku anggota kelompoknya, agar ia bisa menilai kelebihan dan kelemahan / keterbatasan pengikutnya, yang disesuaikn dengan tugas – tugas atau pekerjaan pekerjaan yang akan diberikan pada masing – masing individu.

4. Kejujuran
Pemimpin yang baik itu harus memiliki kejujuran yang tinggi; yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain (terutama bawahannya). Dia sellu menepati janji, tidak selingkuh atau munafik, adapat dipercaya, dan berlaku adil terhadap semua orang.

5. Obyektif
Pertimbangan pemimpin itu harus berdasarkan hati nurani yang bersih, supaya obyektif (tidak subyektif, berdasar prasangka sendiri). Dia akan mencari bukti – bukti yang nayata dan sebsb musabab setiap kejadian; dan memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.

6. Dorongan Pribadi
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati sanubari sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasrat sendiri untuk memberikan pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak.

7. Keterampilan berkomunikasi
Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara; mudah mengakap amksud orang lain, cepat menangkap esensi pernyataan orang luar; mudah memahamai maksud para anggotanya. Juga pandai mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda – beda untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan.

8. Kemampuan mengajar
Pemimpin yang baika itu diharapkan juga menjadi guru yang baiak. Mengajar itu adalah membawa siswa (oarang yang belajar) secara sistematis dan intensional pada sasaran – sasaran tertentu, guna mengembangkan pengetahuan.

9. Keterampilan sosial
Pemimpin juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi manusia, agar mereka dapat mengembangkan bakat dan peotensinya. Pemimpin dapat mengenali segi – segi kelemahan dan kekuatan setiap anggotanya, agr bisa ditempatkan pada tugas – tugas yang cocok dengan pembawaan masing – masing. Pemimpin juga mampu mendorong setiap orang yang dibawahinya untuk berusaha dan mengembangkan diri dengan cara – caranya sendiri yang dianggap paling cocok.

10. Kecakapan Teknis atau kecakapan manajerial
Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu. Juga memiliki kemahiran manajerila untuk membuat rencana, mengelola, menganalisa keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol,dan memperbaiki situasi yang tidak mapan. Tujuan semua ini ialah tercapainya efektivitas kerja, keuntungan maksimal, dan kebahagiaan kesejahteraan angota sebanyak – banyaknya.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai satu sasaran tertentu. Jadi pemimpin itu harus mamiliki satu atau beberapa kelebihan, sehingga dia mendapat pengakuan dan respek dari para pengikutnya, serta dipatuhi segala perintahnya.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar