Pengantar Sebuah Kepemimpinan
A. Pengantar
Kegiatan manusia secara bersama – sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Jadi harus ada pemimpin demi sukses dan efisiensi kerja. Untuk bermacam – macam usaha dan kegiatan manusia yang jutaan banyaknya ini diperlukan upaya yang terencana dan sistematis untuk melatih dam mempersiapkan pemimpin –pemimpin baru. Oleh karena itu banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan. Dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi mengenai pemimpin dan kepemimpinan, dengan menonjolkan satu atau beberapa aspek tertentu sesuai dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interprestasinya.
B. Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpian adalah : penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep – konsep kepemimpinanya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab – musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat – sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan
Teori Kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interprestasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi, antara lain adalah :
1.Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul bersama –sama adanya peradaban manusia; yaitu sejak zaman nabi – nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama – sama untuk memepertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerjasama antar manusia, dan ada unsur kepemimpinan. Pada saat itu pribadi yang ditunjuk sebagai sebagai pemimpin ialah orang – orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling berani. Sebagai contoh, Kautilya dengan tulisannya "Arthasastra" (321 sebelum masehi) menuliskan ciri –ciri khas seorang perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin, ialah :
a.Pribumi, lahir dari keturunan luhur;
b.Sehat, kuat, berani, ulet;
c.Intelegent, punya ingatan yang kuat, pandai, fasih berbicara;
d.Punya watak yang murni, dengan sifat- sifat utama : penuh kebaktian, setia,
taat pada kewajiban, punya harga diri, kokoh pendiriannya, memiliki
anthusiasme, bijaksana, mampu melihat jauh kedepan;
e.Ramah tamah, baik hati, sopan santun;
f.Terampil, terlatih baik dalam bidang seni;
g.Mempunyai pengaruh.
Dengan ringkas dapat dinyatakan, pemimpin dan kepemimpinan itu dimanapun juga dan kapanpun juga selalu diperlukan, khususnya pada zaman modern sekarang dan dimasa – masa mendatang.
2. Teori munculnya Pemimpin
Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah : 1) teori genetis, 2) teori sosial, 3) teori ekologis.
a. Teori genetis menyatakan sebagai berikut :
1. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat – bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
2. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi/ kondisi yang bagai
manapun juga, yang khusus.
3. Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
b. Teori sosial ( lawan teori genetis) menyatakan sebagai berikut :
1. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan
begitu saja.
2. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha peyiapan dan
pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
c. Teori ekologis atau sintetis ( muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu), menyatakan sebagai berikut:
* Seorang kan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia sudah memiliki bakat – bakat kepemimpinan, dan bakat – bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan / ekologisnya.
3. Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas; sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipe kepemimpinan. Misalnya tipe – tipe kharismatis, paternalistis, militeristis, otokratis, laissez faire, populistia, administratif, demokratis.
4. Syarat – sayarat Kepemimpinan
WJ Reddin dalam artikelnya What Kind of Manager ; dan disunitng oleh Wajosumidjo (Dept. P&K, Pusat pendidikan dan Latihan Pegawai, 1982), menentukan watak dan tipe pemimpin atas tiga pola dasar, yaitu:
a. Berorientasi tugas (task orientation),
b. Berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation),
c. Berorientasikan hasil yang efektif (effectivess orientation).
Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut, dapat ditentukan delapan tipe kepemimpinan. Yaitu :
a. Tipe Deserter (Pembelot)
Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa peng
abdian, tanpa loyalitas dan ketaatan; sukar diramalkan.
b. Tipe Birokrat
Sifatnya : correct, kaku, patuh pada peraturan dan norma – norma;
ia adalah manusia organisasi yang tepat, cermat, berdisiplin dan keras.
c. Tipe Misionaris ( misionary)
Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati, ramah - tamah
d. Tipe Developer ( pembangun)
Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan / melimpahkan wewenang
dengan baik, menaruh kepercayaan kepada bawahan.
e. Tipe Otokrat
Sifatnya : lancar, tertip, ahli dalam mengorganisir, besar rasa
keterlibatan diri.
f. Benevolent autocrat ( otocrat yang bijak)
Sifatnya : lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa
keterlibatan diri.
g. Tipe compromiser ( kompromis)
Sifatnya : plintat – plintut, selalu mengikuti angin tanpa pendirian,
tidak mempunyai keputusan, berpandangan pendek dan sempit.
h. Tipe Eksekutif
Sifat : Bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan
jauh, tekun.
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu : a) Kekuasaan, b) kewibawaan, dan c) kemampuan.
Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu membawahi atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh kepada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan – perbuatan tertenatu.
Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan/keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar