Minggu, 24 April 2016
Fikih Hudud (3)
PIHAK YANG BERWENANG MELAKSANAKAN HUDUD
Tak ada yang berwenang menegakkan hudûd, kecuali imam, kepala negara, atau wakilnya (aparat pemerintah yang mendapat tugas darinya). Sebab di masa kerasulan, beliaulah yang melaksanakannya. Demikian pula para Khalifahnya sepeninggal beliau Shallalahu alalaihi wa sallam. Rasulullah pernah juga mengutus Unais Radhiyallahu anhu untuk melaksanakan hukum rajam, sebagaimana dalam sabdanya :
وَاغْدُ يَا أُنَيْسُ إِلَى امْرَأَةِ هَذَا فَإِنْ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا
Wahai Unais, berangkatlah menemui isteri orang ini, jika ia mengaku (berzina), maka rajamlah!” (HR al-Bukhâri no. 2147).
Demikian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan para sahabat untuk merajam Mâ'iz, dengan menyatakan :
اذْهَبُوا بِهِ فَارْجُمُوهُ
"Bawalah ia dan rajamlah!" (HR al-Bukhâri no. 6815).
Demikian juga karena penentuan hukuman had dibutuhkan ijtihad dan tidak aman dari kezhaliman, maka wajib dilaksanakan oleh imam atau wakilnya.
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SAMA DALAM HUDUD
Dalam penerapan hukuman had terhadap wanita sama seperti lelaki, karena pada asalnya semua yang ditetapkan syari'at untuk lelaki juga berlaku untuk wanita sampai ada dalil yang mengkhususkannya. Hal ini umum berlaku dalam ibadah, mu'amalah ataupun dalam hukuman. Namun para ulama memberikan 3 pengecualian, yaitu:
1. Wanita dihukum dengan duduk sedangkan lelaki dengan berdiri.
2. Pakaian wanita diikat sedangkan lelaki tidak.
3. Tangannya di tahan (diikat) hingga tidak terbuka auratnya, sedangkan lelaki tidak.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan: Inilah yang membedakan wanita dengan laki-laki dalam had karena kebutuhan menuntutnya. Kalau tidak, maka pada asalnya wanita sama dengan lelaki.
Demikianlah selintas permasalahan hudûd dalam Islam. Mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan kepada kaum Muslimin tentang keindahan dan kelengkapan syari'at Islam. Wabillâhi taufîq.[]
Publication : 1437 H_2016 M
FIKIH HUDUD
Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi حفظه الله
Sumber Almanhaj.Or.Id yang menyalinnya dari
Majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIII_1430 H_2009 M
e-Book ini didownload dari www.ibnumajjah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar