Jumat, 22 April 2016

Laporkan Nearmiss di Tempat Kerja


Alasan Safety Talk:
Near Miss adalah suatu keadaan dimana apabila terjadi sedikit saja penyimpangan akan menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan kerugian harta benda, proses, manusia dan lingkungan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Frank E. Bird Peterson tentang Piramida Kecelakaan, disampaikan bahwa 10.000 perbuatan dan kondisi tidak aman serta berbahaya akan menghasilkan 600 kejadian nyaris celaka atau yang biasa kita kenal dengan near miss. Apabila kejadian near miss ini akan terpenuhi secara kuantitas, maka akan menghasilkan 30 kasus dengan kriteria kerusakan properti (property damage) dan kecelakaan ringan

Poin – poin utama Safety Talk:

Mengapa anda perlu melaporkan near miss?
1. Jika near miss dibiarkan, maka peluang terjadinya kecelakaan di tempat kerja akan semakin besar. Biasanya near miss yang dilaporkan dapat disebabkan oleh kondisi dan perbuatan tidak aman.
2. Laporan yang diberikan merupakan dasar dalam melakukan investigasi untuk menemukan cara kerja yang lebih aman dan lingkungan kerja yang lebih kondusif serta selamat
3. Data yang diterima merupakan bahan analisis trend kerawanan yang ada di tempat kerja sehingga proses perbaikan dapat dilakukan sesuai prioritas frekuensi / kekerapan kejadian kasus. Dengan demikian diharapkan perbaikan yang dilakukan akan tepat pada sasaran dan rantai kecelakaan dapat diputus
4. Laporan yang kita berikan merupakan bentuk komitmen kita dalam bidang keselamatan serta kontribusi dalam menekan jumlah kecelakaan sebagai bukti bahwa proses budaya keselamatan kerja sudah dilaksanakan dengan baik di perusahaan.
Contoh near miss di tempat kerja:

Menumpang di unit forklift. Misal ceritanya seperti ini: si A menumpang unit forklift dengan kode X, dia duduk di tepian kursi operator. Saat forklift berjalan, tak sengaja kaki si A tergelincir dari pijakannya dan hampir saja terjatuh. “Untungnya” tangan si A secara reflex meraih salah satu besi rangka unit forklift tersebut dan si A tidak jadi terjatuh.

Terpeleset di saat menaiki tangga. Misal ceritanya seperti ini: Si B sedang menaiki tangga di plant Z. Tangan si B tidak memegang hand rail tangga. Tak sengaja, ada ceceran bahan kimia di salah satu anak tangga, kaki si B terpeleset dan hampir terjatuh. “Untungnya” tangan si B secara reflex meraih hand rail dan si B tidak jadi terjatuh.

Coba tanyakan pada karyawan mengenai contoh near miss yang lain.

Tips:
Salah satu cara mudah mengenali near miss adalah jika anda menghembuskan nafas lega dan kemudian berkata “hampir saja…” “untung saja…”
maka anda sudah menambah 1 buah data statistik near miss.

“MARI LAPORKAN NEARMISS SEBAGAI BENTUK KONTRIBUSI KITA TERHADAP K3 DAN PENCAPAIAN LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar