Minggu, 08 Mei 2016

Memahami Kebahagiaan Sejati


Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithiy hafidzahullah berkata,

إن السعادة الحقيقية والحياة الطيبة تكون بالقرب من الله، القرب من ملك الملوك وجبار السماوات والأرض، فالأمر أمره، والخلق خلقه، والتدبير تدبيره، ولذلك تجد الإنسان دائماً في قلق وتعب، تجد الشخص يتمتع بكل الشهوات، ومع ذلك تجده من أكثر الناس آلاماً نفسية، وأكثرهم قلقاً نفسياً، وأكثرهم ضجراً بالحياة، واذهب وابحث عن أغنى الناس تجده أتعب الناس في الحياة، لماذا؟ لأن الله جعل راحة الأرواح في القرب منه، وجعل لذة الحياة في القرب منه، وجعل أنس الحياة في الإنس به سبحانه وتعالى.

Kebahagiaan sejati dan kehidupan yang baik diraih dengen mendekatkan diri kepada Allah.
Dekat dengan Raja dari seluruh raja,
Dekat dengan Dzat yang mengusai langit dan bumi,
Dimana..
Seluruh perkara atas perintahNya,
Seluruh makhluk adalah ciptaanNya,
Seluruh pengaturan atas rencanaNya..

Oleh karena itu, engkau akan dapati seseorang yang senantiasa galau dan penat,
Engkau dapati seseorang selalu menikmati semua keinginan syahwatnya,
Bersamaan dengan itu..
Engkau jumpai ia termasuk manusia yang paling tersakiti jiwanya,
Manusia yang paling gundah hatinya,
Manusia yang paling bosan hidupnya..

Pergilah dan carilah manusia terkaya di dunia ini niscaya engkau dapati dirinya termasuk manusia yang paling lelah hidupnya..

Mengapa?

Karena Allah jadikan ketentraman jiwa dalam pendekatan diri kepadaNya,
Allah jadikan kelezatan hidup dalam pendekatan kepadaNya,
Allah jadikan ketenangan hidup manusia dengan mendekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

والصلاة الواحدة يفعلها الإنسان من فرائض الله، بمجرد ما ينتهي من ركوعه وسجوده وعبوديته لربه فإنه ما يخرج من مسجده إلا ويحس براحة نفسية، والله لو بذل لها أموال الدنيا ما استطاع إليها سبيلاً، إذاً الحياة الطيبة في القرب من الله، والحياة الهنيئة في القرب من الله، إذا ما طابت الحياة بالقرب من الله فبمن تطيب

Salah satu contoh, shalat yang dilakukan seorang insan termasuk diantara kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan.
Lantaran rukuk, sujud dan penghambaan yang telah ia lakukan terhadap Rabbnya,
Tidaklah ia keluar dari masjidnya tersebut kecuali ia merasakan ketenangan dalam jiwa..

Demi Allah,

Andai ia korbankan seluruh harta dunia yang ia miliki niscaya ia tak akan mampu meraih jalan kepadanya,

Dengan demikian kebahagaiaan hidup hanya diraih dengan mendekatkan diri kepada Allah,
Kehidupan yang manis diraih dengan mendekat kepada Allah..

Jika kebahagiaan hidup ini tidak diraih dengan mendekatkan diri kepada Allah, dengan siapa lagi hidup ini bisa menjadi indah?

****
Sumber:wwww.audio.islamweb.net
Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah wanitasalihah.com
Artikel wanitasalihah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar